Page 15 - Ainun dan Manusia Daun
P. 15
Hari ke hari Ainun memperhatikan sikap Mak Singkay. Ia
merasakan ada yang berbeda dengan ibu tirinya itu. Perempuan
itu tidak lagi menemani Pak Liwai di tambak sampai petang.
Bahkan, kadang-kadang menunggu Ainun pulang dari sekolah
untuk disuruh mengantarkan makan siang suaminya. Kian hari
perubahan sikap Mak Singkay semakin terlihat. Suatu kali Aini
memberanikan diri untuk menanyakan pada ayahnya tentang
perubahan sikap Mak Singkay.
“Ayah, beberapa bulan ini saya lihat Mak Singkay jadi
berubah. Ada apa gerangan, Yah?” Rasa ingin tahu Ainun sudah
menggebu. Karena tidak tahu sebab musababnya mengapa ibu
tirinya itu berubah. Gadis itu tidak berani menceritakan kepada
ayahnya tentang sikap Mak Singkay terhadapnya.
“Itulah, Ainun. Ayah tidak habis pikir. Nanti ayah akan
cari tahu, dan akan memberi tahu ibumu itu,” Pak Liwai berusaha
menenangkan hati Ainun.
Kini, malah semua pekerjaan rumah yang berat-berat
dilimpahkan kepada Ainun, sedangkan pekerjaan yang ringan
diserahkan kepada Aida. Namun, Ainun tetap sabar dan ikhlas
mengerjakannya.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tiga tahun
sudah Pak Liwai menikah dengan Mak Singkay. Selama itu pula
hubungan antara Ainun dan Mak Singkay terasa hambar. Pak Liwai
10