Page 26 - Ainun dan Manusia Daun
P. 26
ia mencoba membuang jauh bayangan sosok manusia daun yang
mengganyang di benaknya dan senantiasa berdoa agar sosok itu
tidak lagi ada. Sesampai di sungai, ia segera menanggalkan pakaian
dan menggantinya dengan sarung. Baru saja kakinya menyentuh
air, tiba-tiba ada suara memanggil namanya. Sontak Ainun kaget.
Ia mencari-cari dari mana asal suara itu.
Suara itu kembali memanggil nama Ainun. “Ainun...
Ainun...”
“Siapakah kamu yang memanggil namaku?” Ainun balik
bertanya sambil menoleh ke kiri dan ke kanan.
Tidak ada siapa-siapa. Dalam keadaan tidak tenang, Ainun
membalikkan badannya ke belakang. Tepat di pangkal pohon
ara, ia melihat manusia daun berdiri dengan tegapnya. Ainun
terperanjat. Saat ia hendak lari, kakinya tersandung batu yang ada
di depannya. Ainun terpeleset dan terperosok masuk dalam air.
Melihat Ainun terperosok masuk air, manusia daun datang
menolong. Diangkatnya tubuh Ainun. Ainun meronta. Akhirnya
Ainun berhasil dibawa ke pinggir sungai dan dibaringkan di atas
rumput yang datar. Ainun melihat ke muka manusia daun. Namun,
gadis itu tak berhasil karena hampir semua wajah manusia aneh
itu tertutup daun-daun. Dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Ainun
ingat bahwa ia tidak boleh takut. Ia harus berani.
21