Page 27 - Ainun dan Manusia Daun
P. 27

“Kamu  tidak usah takut, Ainun. Saya tidak akan
            menyakitimu.”


                    “Memangnya  kamu  siapa?”  kata  Ainun  dengan  suara

            melemah seperti orang letih.


                    Manusia  daun tidak menjawab.  Ia malah  memalingkan
            wajahnya ke  kiri  agar Ainun tidak terlalu  berusaha melihat

            wajahnya.


                    “Ainun, jika kamu letih, lebih baik pulang dulu,” manusia
            daun berkata tenang.


                    Melihat kondisi badannya yang lemah, Ainun pun memilih
            untuk  pulang ke rumah. Sepanjang  perjalanan  menuju rumah,

            pikiran  Ainun tak  menentu.  Seribu tanya memenuhi benaknya.

            Siapa dan apa tujuan manusia daun itu sebenarnya?


                    Sesampai  di depan  pagar,  Ainun  sadar bahwa  bakul
            cuciannya tertinggal di sungai. Ainun ketakutan, Mak Singkay pasti
            marah melihat  kedatangannya tanpa  membawa cucian. Dengan

            cepat, Ainun memutar badannya, dan kembali ke  sungai untuk

            mengambil cucian. Menjelang sampai di hulu, sayup-sayup Ainun
            melihat  manusia daun  sedang membilas-bilas  sesuatu.  Ia  kian
            penasaran.  Langkah Ainun tertahan, lalu  mundur ke belakang,

            duduk di  antara batang  senduduk untuk  menunggu  sampai

            manusia daun meninggalkan sungai.


                                         22
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32