Page 33 - Ainun dan Manusia Daun
P. 33

“Ainun, kalau  petang-petang  begini kamu datang,  aku

            dapat menolongmu.”


                    “Rasanya aku kenal suara itu. Tama,  seorang  pemuda
            tampan. Saat itu ia datang dengan ayahnya ke tambak kira-kira

            tiga tahun yang lalu. Namun, tak mungkin. Tama itu ‘kan .... Ah! Tak
            mungkin. Sangat tak mungkin,” bisik hati  Ainun.


                    Setelah suara itu datang dua kali, Ainun langsung menoleh

            ke kanan.  Jarak  antara  dia dan manusia  daun  sangat  dekat.
            Manusia  daun menyuruh Ainun meninggalkan tempat  cucian.

            Entah mengapa, Ainun menuruti saja perintah manusia daun, lalu
            pergi ke bawah pohon bambu yang ada di sekitar sungai.


                    Tidak lama kemudian manusia daun keluar dari sungai.

            Melihat manusia daun sudah meninggalkan sungai, Ainun segera
            bersiap  untuk mencuci pakaiannya. Namun apa  yang terjadi,

            ternyata pakaian sudah dicuci semua oleh manusia daun.

                    Karena rupa sosok itu belum dikenal oleh Ainun, Ainun

            tetap  saja  merasa ragu  dan sedikit takut. Walaupun  ia sudah

            berjanji pada dirinya untuk tidak larut dalam ketakutan.


                    “Ya Allah...  kenapa  rasa takutku masih bersisa  terhadap
            sosok  itu?  Tolong aku, ya Allah,” Ainun berbicara kepada diri
            sendiri.




                                         28
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38