Page 42 - Ainun dan Manusia Daun
P. 42

“Belum Mak, sebentar lagi mungkin Ainun pulang.” Aida

            memandang ke tangan Mak Singkay yang memegang bumbu. “Oh
            iya, bumbu dapur yang sebanyak itu ditangan Mak untuk apa?”

            tanya Aida.


                    “Bumbu  dapur ini berguna  untuk  penangkal binatang,
            Mak masih meragukan, jangan-jangan manusia daun yang akan

            datang itu, aslinya ular.”


                    “Mak ‘kan sudah percaya. Mengapa sekarang meragukan
            lagi? Dikatakan ular pula!” kilah Aida.


                    Tidak lama  kemudian, Ainun datang.  Ia berlari

            kecil memasuki halaman  rumah dengan wajah berseri-seri.
            Pembicaraan  Aida dengan  ibunya terhenti dengan  kedatangan

            Ainun. Buru-buru Aida menuruni tangga menemui Ainun.


                    “Ainun, apakah manusia daun jadi datang ke rumah kita?”


                    “Ya, ia akan datang besok malam.”

                    Alangkah senangnya hati Aida mendengar jawaban Ainun

            karena rasa penasarannya untuk  bertemu manusia daun akan
            jadi kenyataan. Sementara itu, Pak Liway menyuruh Ainun untuk

            mengosongkan bilik depan agar manusia daun bisa beristirahat
            dan tidak menjadi tontonan tetangga nantinya.





                                         37
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47