Page 43 - Ainun dan Manusia Daun
P. 43

Keesokan harinya, saat ayam mulai  berkokok, Ainun

            bangun  terlebih dahulu.  Setelah salat  Subuh,  ia pergi ke dapur
            untuk menjerang air. Sambil menunggu air masak, Ainun bolak

            balik membangunkan Aida. Aida tak kunjung bangun. Akhirnya
            tepukan-tepukan kecil Ainun di kaki Aida dapat membangunkan

            Aida. Ainun menyuruhnya untuk mencuci muka, lalu minta agar
            Aida membantunya memasak.


                    Setelah keduanya selesai memasak, mereka segera

            membersihkan rumah. Semua yang menyangkut perabotan yang
            ada di dalam  bilik  depan sudah dipindahkan  ke bilik  belakang.

            Lantainya pun telah bersih.


                    Bulan dikelilingi awan. Bintang satu per satu menampakkan
            kilaunya.  Angin bertiup  lembut. Ainun  memakai baju  panjang

            berwarna merah hati. Rambutnya yang panjang  dikepang dua,
            berpita kecil di ujungnya.


                    Ditemani ayahnya, Ainun duduk dengan hati harap-harap

            cemas di depan  pintu  masuk  rumahnya  menunggu  kedatangan
            manusia daun. Sudah hampir dua puluh lima menit ia menunggu.


                    Tiba-tiba di depan pagar terdengar suara orang mendehem
            tiga kali. Ainun sangat mengenal suara itu.








                                         38
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48