Page 45 - Ainun dan Manusia Daun
P. 45

“Sepertinya, ia sudah datang. Masuklah Ayah ke bilik, saya

            akan menjemputnya ke pekarangan.”


                    “Baik,  kamu  hati-hati  ya, Nak,”  pesan Pak  Liway sambil
            memegang pundak anaknya.


                    Setelah  ayahnya  masuk  ke rumah,  Ainun  melangkahkan

            kaki  ke pekarangan  rumah sambil  mendehem  pula.  Sampai  di
            pintu pekarangan, Ainun mengulangi lagi.


                    “Hem...! Hem...! Hem...!


                     “Ainun... apakah engkau yang di  sana?”  tanya manusia

            daun.


                    “Ya, saya. Silahkan masuk,” ajak Ainun.

                    Ainun berjalan  masuk  rumah diiringi  manusia daun di

            belakang.  Sampai  di ruang  depan,  sesuai kesepekatan  dengan
            ayahnya, Ainun langsung menyuruh manusia daun masuk ke bilik.

            Setelah manusia  daun masuk  ke  bilik,  Ainun  segera menutup
            pintu bilik tanpa menoleh sedikit pun ke wajah tamunya itu. Entah

            mengapa,  walaupun  sudah sering  bertemu, rasa  takut  kepada
            sosok yang belum dikenal wajahnya itu masih tersisa di hati Ainun.

            Sesaat  kemudian  Ainun  pergi  ke dapur untuk  mempersiapkan
            minuman.





                                         40
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50