Page 46 - Ainun dan Manusia Daun
P. 46
Sementara Ainun di dapur, Mak Singkay sengaja menyuruh
suaminya berjaga-jaga di belakang rumah. Lalu, menyuruh Aida
keluar dari bilik belakang, tetapi Aida tidak mau.
“Mengapa saya dipaksa menemui manusia daun itu, Mak?
Dia itu ‘kan temannya Ainun!” Aida sedikit meronta.
Entah setan apa yang merasuknya saat itu, Mak Singkay
menarik kuat tangan Aida, lalu menyeretnya sampai ke depan bilik
tempat manusia daun istirahat. Diketuknya pintu bilik. Manusia
daun membuka dengan pelan.
“Ada apa, Mak?” tanya manusia daun dengan sopan.
“Tidak sedikit pun terkejut dan rasa takut perempuan itu
saat bersemuka dengan manusia daun. Padahal, Aida yang berdiri
pas di belakang punggungnya, menggigil ketakutan.
“Hei! Sebenarnya kamu ini siapa? Apa tujuanmu ke sini?
Kamu kira aku takut melihat sosokmu ini?” tanya Mak Singkay
emosi.
“Ya, nanti saya jawab, Mak,” jawab manusia daun tenang.
“Makin cepat makin bagus! Itu yang kumau.” Emosi Mak
Singkay makin memuncak.
41