Page 50 - Ainun dan Manusia Daun
P. 50

Kalau memang tidak ada hubungan apa-apa, ia akan menyuruh

            Aida untuk mendekati Tama. Bak menunggu-nunggu sesuatu yang
            menggembirakan, Mak Singkay pun tersenyum-senyum sendiri.


                    “Baik,  sebelumnya saya minta  maaf kepada Bapak,  Ibu,

            Ainun,  dan Aida karena saya telah membuat  semua panik  dan
            membingungkan  hari ini dan  hari-hari  sebelumnya, terutama

            kepada Ainun.”


                    “Oh, tidak, tidak, sama sekali tidak membingungkan,” Mak
            Singkay merebut pembicaraan terlebih dahulu.


                    “Teruskan saja, Nak,” Pak Liway menyela.


                    “Ya, baik. Tujuan saya datang ke sini, ingin meminang anak
            Bapak.”


                    Mendengar perkataan  Tama  itu,  dengan  bahasa  isyarat

            Mak Singkay mendadak menyuruh Aida agar duduknya agak maju

            ke depan.

                    “Maksudnya, anak kami?” tanya Mak Singkay.


                    “Iya, Bu.


                    Pak  Liway dan Ainun terdiam, dan memperhatikan

            tingkah Mak Singkay. Kemudian, tanpa ragu dan malu, perempuan
            itu menggeser badannya ke arah Aida.


                                         45
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55