Page 54 - Ainun dan Manusia Daun
P. 54

Di antara  bunyi gendang dan tetabuhan  yang  bertalu-talu,
            Ainun dan Tama berjalan pelan menuju pelaminan. Sesampai di

            pelaminan,   Ainun menatap  lama  kepada Tama. Dipandangnya
            pakaian Tama yang serba berkilau menutup bagian leher sampai

            kaki. Ainun terdiam lama.


                    “Mengapa  kau memandang aku begitu,  Ainun?”  tanya
            Tama heran.


                    “Aku masih ragu. Apakah Tama yang bersanding denganku
            hari ini sosok manusia berkerumun daun atau ...” Ainun menggoda

            sambil mengulum senyumnya.


                    “Iya... kemarin aku, Tama, si manusia daun. Namun, hari
            ini aku Tama, pemuda tampan Minahasa yang telah menemukan

            cintanya.”


                    Mata  Tama memandang manja pada Ainun. Ia bangga
            karena akhirnya dapat mempersunting Ainun, gadis anggun yang

            ditunggunya bertahun-tahun.


                                             ***

















                                         49
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58