Page 11 - Cerita Air Mata Cilubintang
P. 11

sangat bertanggung jawab. Hari-hari mereka lewati
            di sebuah gubuk kecil yang beralaskan tanah dan

            beratapkan daun rumbia. Pada suatu ketika, Andan

            mendapati istrinya sedang menangis tersedu-sedu.

                 “Apa gerangan yang terjadi, Istriku?” tanya

            Andan.
                 Seketika keduanya terdiam. Andan menatap

            wajah istrinya dengan cemas dan bingung.

                 “Apakah  ada  orang  yang menjahatimu?”
            “Katakanlah, akan kukejar ke mana pun ia pergi,”

            lanjut Andan. Andan sangat menyayangi Dalima.

            Itulah  pertama  kalinya  ia  melihat sang istri

            menangis.

                 “Aku merasa bersalah padamu, Suamiku,” jawab
            sang istri sambil mengusap air matanya. Air mata

            kesedihan yang telah ditahannya dengan sekuat

            tenaga sejak beberapa hari ini.
                 “Apa salahmu? Selama ini kau telah menjadi istri

            yang baik. Kau selalu patuh dan menemaniku dalam

            suka ataupun duka. Lantas apa kesalahanmu?”

            tanya sang suami.




                                          3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16