Page 25 - Cerita Air Mata Cilubintang
P. 25

kata salah seorang dari mereka sambil mencium
            tangan Andan sebagai bentuk terima kasih.

                 “Kami akan mengajak keluarga  dan sanak

            saudara melihat indahnya Pulau Banda,” lanjut

            seorang lelaki paruh baya.

                 Akhirnya mereka kembali ke kampung halaman
            masing-masing untuk menyiarkan kabar tentang

            indah dan suburnya Pulau Banda. Pulau itu bagaikan

            setitik surga yang jatuh ke bumi.
                 Kabar itu pun dengan cepat tersiar. Sejak saat

            itu orang-orang berduyun-duyun mulai berdatangan

            untuk mencari hidup dan menetap di Pulau Andan.

            Karena sangat banyak pendatang yang menetap dan

            menjadi penduduk di Pulau Andan, sebutan Pulau
            Andan ini berubah menjadi Pulau Banda. “Banda

            adalah harta dan kekayaan.” Begitulah kata mereka.



                                         ***













                                          17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30