Page 26 - Cerita Air Mata Cilubintang
P. 26

3

                  Pulau Hatta (Pulau Rosengin)





                 Pulau Andan yang dulunya sepi kini berubah

            menjadi pulau yang sangat ramai. Keluarga Andan
            dan Dalima mulai menyatu dan berbaur dengan

            para pendatang. Pagi itu terlihat anak-anak kecil

            berlarian bermain di halaman rumah.

                 “Jangan lari, Nak,” kata Ibu Darmi, seorang
            pendatang dari Pulau Jawa.

                 Suasana perkampungan sangat aman, nyaman,

            dan tenteram. Mereka hidup damai dan saling

            membantu antara satu dan yang lainnya. Tidak ada
            perasaan asing karena perbedaan suku. Suasana

            ini membuat semua orang betah menetap di Pulau

            Banda.

                 “Bu, Ibu,” teriak si sulung sambil berlari
            mendatangi ibunya yang sedang sibuk membersihkan

            tulang daun kelapa untuk dijadikan sapu lidi.

                 “Ada apa, Nak?” tanya sang ibu dengan lembut.





                                          18
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31