Page 31 - Cerita Air Mata Cilubintang
P. 31
“Apakah kita akan diusir dari tempat ini?” tanya
beberapa wanita yang memakai kebaya putih dengan
kain sarung sederhana.
Suasana pagi itu terlihat sangat menegangkan.
Semua orang panik.
“Salam hormat kami aturkan, Tuan,” sapa
mereka.
“Salam,” balas si sulung.
“Bolehkah kami mengetahui siapa gerangan
Tuan-Tuan ini?” lanjut mereka.
“Kami adalah anak pemilik Pulau Banda
termasuk semua pulau kecil di sekitarnya. Apakah
kalian mengetahui hal tersebut? Lantas, sudahkah
kalian meminta izin untuk menetap di pulau ini?”
sambung si sulung.
Tak ada yang mampu menjawab pertanyaan Kaki
Yai. Semua tertunduk dan diam.
“Kami diperintahkan oleh ayah kami untuk
menetap di pulau ini. Tidak dibolehkan satu
orang pun mengambil sumber daya alam di darat
23