Page 48 - Cerita Air Mata Cilubintang
P. 48

ke laut dan terbawa arus gelombang yang begitu
            dahsyat.

                 “Kak, Kak, Kakak,” teriak keduanya.

                 “Ini salahku, kembalilah, Kak,” kata Lele Waiy

            pelan.

                 Kedua kakak beradik itu tertunduk meratapi
            nasib yang sungguh tidak pernah bisa ditebak.

            Mereka diberikan cobaan yang sangat besar. Kaki

            Yai adalah sosok orang tua bagi kedua adiknya.
            Ia  seorang laki-laki  pemberani.  Apa  pun  yang

            ditugaskan kepadanya selalu diselesaikan dengan

            sepenuh hati.

                 “Apa yang harus kita lakukan, Kak?” tanya Lele

            Waiy memecah keheningan.
                 “Kita harus melanjutkan perjalanan ke Pulau

            Banda. Itulah keinginan terakhir Kakak sebelum ia

            tenggelam,” jawab Kele Laiy.
                 Dengan berat hati keduanya  melanjutkan

            perjalananan itu. Semuanya seperti mimpi. Sang

            kakak telah pergi.







                                          40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53