Page 9 - Isi dan Sampul Air Mata Hutan Kami
P. 9

Sekapur Sirih


                    Air Mata  Hutan Kami bercerita  tentang kondisi
            di  sebuah  kampung  yang  bernama  Teluk  Mesjid,
            Kabupaten  Siak,  Provinsi  Riau.  Hampir  setiap  tahun,
            kebakaran  hutan  terjadi  di  provinsi  ini.  Kebakaran
            yang  melanda  hampir  di  semua  kabupaten  di  Riau  ini
            menimbulkan kabut asap yang sangat tebal. Kabut asap
            selain  berdampak  buruk  bagi  kesehatan  masyarakat,
            juga berdampak pada aktivitas masyarakat di kampung
            Teluk Mesjid.
                    Anak-anak  sekolah  harus  diliburkan  selama
            beberapa hari, beberapa minggu, bahkan sampai satu
            bulan lebih. Proses belajar mengajar menjadi terganggu.
            Pekerjaan masyarakat juga terkena imbasnya. Seperti
            pedagang  makanan  di sekolah-sekolah,  tidak  bisa
            berjualan selama sekolah diliburkan.
                    Dalam  rangka  menimbulkan  kesadaran  tentang
            manfaat  hutan  dan  bahaya  kebakaran  hutan  pada
            generasi  muda,  Pemda  Kabupaten  Siak  mengadakan
            lomba  menulis  karangan  dengan  tema  “Hutanku
            Kehidupanku”.
                    Buku Air Mata Hutan Kami mengandung ajaran
            moral  agar  generasi  muda  bisa  menjaga  lingkungan
            dengan  baik.  Menjaga  dan  melindungi  hutan  yang
            masih  tersisa.  Membakar  hutan  sangat  buruk  bagi
            kelangsungan hidup, baik manusia maupun ewan yang
            ada di bumi ini.
                    Penyusunan  buku  ini  tidak  mungkin  terwujud
            tanpa  bantuan  berbagai  pihak.  Untuk  itu,  saya  ingin
            menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
            telah  membantu  sehingga  saya  dapat  menyelesaikan
            cerita ini. Mudah-mudahan cerita ini bermanfaat bagi
            para siswa sekolah dasar di seluruh nusantara.

                                              Pekanbaru, April 2017

                                              Marlina

                                                                       vii
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14