Page 12 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 12

Layar. ”Akhirnya, tutur kata kita disambutnya. Gembira sekali

            kita, ya?” komentar suara-suara di luar.

                   Nyai Minak Mampi dan suaminya ingin  melihat batu
            besar yang  sebelumnya  melayang-layang  di udara.  Samar-

            samar batu  besar mulai tampak  lalu  pelan-pelan mereka
            mendekati batu besar berwarna legam tersebut.

                   ”Hah  ...  batu  besar berwarna  hitam  yang  melayang-

            layang itu tadi jatuh dan menjadi kotak emas?” suara Nyai
            Minak Mampi penuh keheranan. Suami-istri Petinggi tidak
            menyadari  akan  kehadiran  tujuh  dewa  tersebut.  Mereka
            hanya merasa berhadapan dengan sebuah kotak mencorong

            berkilauan sinarnya. Petinggi membisikkan keinginan untuk
            membuka kotak itu kepada istrinya.

                   ”Bagaimana  jika kita  memberanikan diri  untuk

            membuka kotak  ini?”  kata  Petinggi seolah meminta
            persetujuan istrinya.

                   ”Asal  niat  kita  baik,  saya  yakin   sang  Dewata  akan

            merestui keingintahuan kita tentang isi kotak ini dan cara
            membukanya,” jawab istrinya merendah.

                   Alangkah  terkejutnya  Petinggi  dan  istrinya  setelah

            melihat  seorang  bayi mungil  diselimuti lampin  berwarna
            kuning.  Bayi itu  seakan  tersenyum  kepada  suami  istri
            tersebut.





                                          6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17