Page 13 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 13
”Apa yang digenggam bayi ini, ya, Nyai?”
”Oh, tangannya yang sebelah menggenggam sebuah telur ayam
dan tangan yang satunya memegang sebilah keris emas berkilauan.
Keris tersebut merupakan kalang atau penyangga kepalanya,” bisik
istrinya penuh kebahagiaan.
”Hai, orang baik, berterimakasihlah kepada sang Dewata karena
doamu melalui semadimu dikabulkan. Kini kalian mendapatkan
anugerah, yakni seorang anak, meskipun tidak melalui rahim
istrimu. Bayi ini adalah keturunan dewa-dewa dari kayangan. Selama
empat puluh hari empat
puluh malam bayi ini harus
dipangku berganti-gantian
oleh kaum kerabat kalian. Bila
engkau akan memandikan
bayi ini, gunakanlah air yang
diberi bunga-bunga wangi.
Bila anakmu sudah beranjak
besar, janganlah kaubiarkan
menginjak tanah sebelum
engkau mengadakan erau
(pesta adat). Selanjutnya,
injakkanlah telapak kaki
anakmu pada rumput-rumput
7