Page 20 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 20

bermain-main seperti anak kecil yang lain. Pendeknya, ular

            itu  menjadi perhatian  utama  Babu  Jaruma. Petinggi  Hulu
            Dusun tidak merasa cemburu dengan kegiatan baru istrinya
            yang sangat menyita waktu itu.


                   Ular bertumbuh dengan cepat dan sangat bagus. Ular
            tampak sangat cerdik.

                   ”Tempat sirihku sudah tak muat lagi untuk tubuh ular

            ini. Tolong buatkan kandang yang agak besar supaya dia bisa
            bergerak  agak bebas,” pinta Babu Jaruma kepada suaminya.

                   Petinggi dengan senang hati membuatkan kandang

            yang agak besar untuk ular kesayangannya.

                   ”Benar  juga, ya,  Nyai.  Kuperhatikan  ular  kita  sangat
            cepat  berkembang.  Tubuhnya sehat pula.  Baiklah  akan

            kubuatkan kandang yang besar untuknya agar dia bisa agak
            lama menempati kandangnya.”

                   Kandang  itu besarnya hampir setengah dari  ruang

            tengah rumah Petinggi. Kandang  itu diletakkan di  rumah
            bagian atas semacam loteng. Ular tersebut dipindahkan di
            kandang barunya dan terus dipelihara dengan telaten dan
            penuh kasih sayang oleh Babu Jaruma.


                   ”Nyai, apakah yang akan terjadi  jika naga kita  terus
            bertumbuh  semakin besar? Saya tak  tahu  lagi harus
            bagaimana.  Jangan-jangan ...,”  kata-kata  Petinggi tidak




                                         14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25