Page 21 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 21
dilanjutkan lagi.
”Benar, suamiku. Bahkan, saya juga berpikir jika naga
ini sampai tumbuh terus dan menyesaki rumah tinggal kita
bagaimana?” sahut istrinya. ”Lama kelamaan aku menjadi
takut meskipun setiap hari akulah yang memeliharanya
dan membelainya sejak dia sebagai seekor ular kecil sampai
menjadi seekor naga seperti sekarang ini,” tambah Babu
Jaruma.
”Sudahlah, Nyai, kita hilangkan saja perasaan takut
kita. Saya akan memohon kepada sang Dewata agar kita
diberi jalan keluar yang terbaik. Sebenarnya aku juga amat
menyayangi naga kita, tetapi jika melihat wujudnya yang
semakin besar itu, saya jadi takut juga.”
Pada suatu malam Petinggi Hulu Dusun tidur di
samping naganya. Dalam tidurnya Petinggi bermimpi seolah
dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat molek dengan
deretan gigi yang amat rapi saat gadis itu tertawa. Sungguh
manis gadis tersebut. Gadis itu dengan ramah menyapa
Petinggi.
”Ya, Ayah dan Bundaku tersayang. Ananda sekarang
sudah besar sehingga membawa ketakutan yang luar biasa
bagi Ayah dan Bunda serta penduduk di kampung ini. Agar
tidak mengganggu ketenteraman penduduk kampung ini,
sebaiknya ananda pergi saja ke tempat yang sangat jauh.
Untuk itu, ananda minta tolong dibuatkan sebuah tangga
15