Page 23 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 23

”Ternyata,  kita  mempunyai seorang  anak  wanita

            yang  amat  elok  rupanya.  Giginya  berderet rapi  ketika  dia
            tersenyum kepada kita.  Anak  kita  minta pertolongan agar
            dibuatkan tangga untuk dituruninya. Dia juga minta tangga
            itu diletakkan di sisi kandangnya,” cerita Petinggi.


                   ”Maksudmu  naga  kita?”  tanya  Babu  Jaruma.  ”Lho,
            kalau begitu, naga itu jangan-jangan wujud lain dari seorang
            wanita  yang dianugerahkan sang Dewata  kepada kita,

            suamiku?” desak istri Petinggi.

                   ”Belum  ...  kita  belum  tahu,  Nyai.  Kita  tunggu saja
            perkembangan berikutnya,” balas Petinggi.


                   Hari itu sanak saudara telah berkumpul dan mereka
            membuatkan  tangga  yang  kuat  sebagai  tempat  meluncur
            naga. Sesuai dengan permintaan  anaknya di dalam  mimpi

            Petinggi, tangga itu dipasangnya di  dekat pintu keluar.
            Petinggi pun tersenyum tatkala melihat tangga telah selesai
            dan tampak kuat sekali. Petinggi berjalan ke arah tangga lalu
            membisikkan kata-kata kepada naga.


                   ”Hai, Anakku, tangga permintaanmu telah kami buat
            dan sekarang telah selesai. Silakan engkau menuruninya dan
            hati-hatilah supaya engkau tidak jatuh.”


                   Saat  itu  sang naga masih  tertidur, tetapi  ia segera
            membuka  matanya  dan mulai  menggerakkan  tubuhnya
            tatkala mendengar Petinggi membisikkan kata-kata itu. Aba-



                                         17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28