Page 29 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 29

ditumpanginya tidak kelihatan air lagi. Seakan-akan mereka

            berlayar di atas buih yang memutih.

                   Pada  saat  Petinggi  sedang berusaha  mengayuh
            perahunya itu tiba-tiba  terdegar seperti  tangis bayi yang

            baru saja dilahirkan.

                   ”Suara  apakah  itu,  Suamiku?”  tanya  Babu  Jaruma
            kepada suaminya.


                   Babu  Jaruma segera memberitahukan apa yang
            dilihatnya kepada suaminya.


                   Kemudian, mereka mengayuhkan perahunya menuju
            kemala itu. Setelah perahu makin mendekat, jelaslah bahwa
            apa  yang  dilihat  itu  ternyata  bukanlah  sebuah  kemala,
            melainkan seorang bayi yang bercahaya-cahaya terbaring di

            dalam gong besar.

                   Kedua suami istri  itu mengamat-amati  gong besar
            itu.  Tiba-tiba  gong meninggi dan tampaklah  seekor naga

            menjunjung  gong  berisikan  bayi itu.  Gong semakin tinggi
            dijunjung  naga.  Ketika gong dan naga  meninggi naik  di
            permukaan air, terlihatlah seekor lembu yang menjunjung
            naga itu. Lembu itu berjejak di atas sebuah batu.


                   Inilah ”Lembu Suana” yang berbelalai gading seperti
            gajah,  bertaring serupa macan,  bertubuh  bagai kuda,
            bersayap, dan bertaji seakan-akan burung garuda, berekor




                                         23
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34