Page 31 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 31
kepada keluarga Petinggi itu. Karena bayi itu menangis terus,
terbersit kesedihan di wajah Babu Jaruma karena dia tidak
mampu menyusui sendiri bayinya. Saat itulah terdengar
suara ditujukan kepada Babu Jaruma.
”Hai, Babu Jaruma, janganlah engkau bersusah hati.
Susuilah bayimu!”
Ketika mendengar suara tegas itu, Babu Jaruma
berusaha menyusui bayinya dan ia berhasil.
”Hai, Babu Jaruma yang berbahagia. Peliharalah
anakmu itu dengan sebaik-baiknya dan berilah dia nama
Putri Karang Melenu. Putri ini adalah keturunan Dewa-Dewa
di kayangan. Dengarkanlah baik-baik pesanku kepadamu,
cara engkau seharusnya memelihara Putri ini. Selama empat
puluh hari empat puluh malam janganlah engkau baringkan
Putri Melenu ini di tikar. Jika tali pusarnya telah putus,
perlakukanlah dia seperti anak dari para raja yang berkuasa
di alam maya ini. Bilamana sang Putri untuk pertama kalinya
ingin mandi di sungai, hendaklah engkau adakan erau
(upacara adat) dan upacara ’pijak tanah’, barulah sesudah itu
sang Putri dapat dijalankan di tanah.”
Tiga hari sudah sang bayi dalam asuhan keluarga
Petinggi Hulu Dusun. Hari ketiga itulah pusar sang
bayi tanggal. Untuk memenuhi persyaratan yang telah
disampaikan para Dewa diadakanlah erau yang sangat
meriah.
25