Page 34 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 34

Arak-arakan telah sampai di depan balai rumah Babu

            Jaruma. Dengan raut wajah sumringah disambutnya bayinya.

                 Dia membimbing  bayinya  keluar  dari wadah senjata,
            tempat  bayi itu ditidurkan. Seolah mengerti, bayi itu

            membuka  matanya  dan seolah mengucap  salam  kepada
            ibundanya.

                 Tujuh tempayan berisi air dari tujuh sungai telah terisi.

            Babu Jaruma segera memandikan sang Putri. Setelah selesai,
            sang Putri segera dibawa ke sungai untuk dimandikan.
            Upacara mandi di sungai telah selesai. Putri tidak tampak
            kelelahan. Setelah semuanya selesai, tampak wajah sang Putri

            semakin bersinar  bertambah  menawan  hati.  Senyumnya
            sangat memesona pada setiap orang yang melihatnya.  Sinar
            matanya memberikan cahaya kehidupan bagi mereka yang
            menatapnya.


                 Hari berganti  hari, bulan  berganti  bulan,  dan tahun
            terus berganti. Putri Karang Melenu sudah mulai besar dan
            lebih dewasa dari usia sebenarnya.


                 ”Wahai, Ayah dan Ibu, suruhlah semua orang-orang ini
            untuk segera naik ke mahligai terlebih dulu dan diikuti oleh
            Ayah dan Ibu. Aku akan menyusul seorang diri.”


                 Petinggi Hulu  Dusun berkata  kepada Putri Karang
            Melenu, ”Wahai, anakku, tidaklah pantas jika Engkau berjalan
            sendirian ke mahligai tanpa diiringi oleh kedua orang tuamu



                                         28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39