Page 44 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 44

Kedua  punakawan  itu  dengan  gembira  menerima

            tawaran Putri Karang Melenu. Malam itu kedua punakawan
            merasa sangat tersanjung. Keduanya tidak pernah bermimpi
            akan punya lakon seperti itu. Seribu macam perasaan campur
            aduk  menjadi satu.  Para  dayang  dengan  setia  melayani

            tamu  sang  Putri  Karang  Melenu.  Segala  macam  hidangan
            disuguhkan malam itu. Panakawan itu tidak malu-malunya
            menyantap semua hidangan yang terhidang. Mereka  puas-
            puaskan makan di rumah Putri Karang Melenu.


                   Putri Karang Melenu belum merasa mengantuk malam
            itu. Ada saja pekerjaan yang dikerjakannya. Sebentar dia
            duduk sebentar kemudian dia pegang pekerjaan lain. Kedua

            punakawan tak pernah tertinggal mengamati tingkah laku
            sang Putri semalaman  walaupun  sekejap. Lama kelamaan
            keduanya membandingkan perangai sang Putri dan perangai
            Aji Batara Agung. Menurut pertimbangan kedua punakawan

            itu, antara Aji Batara Agung Sakti dan Putri Karang Melenu
            tidak  terdapat  perbedaan perangai sehingga mereka
            berpendapat jika keduanya bisa bertemu dan menjadi suami
            istri,  alangkah  indahnya.  ”Mereka  adalah  pasangan  yang

            serasi dan pasti mereka akan  hidup berbahagia  jika  bisa
            menyatu,” celetuk salah satu punakawan pelan-pelan karena
            takut terdengar.


                   Keesokan harinya mereka berencana pulang ke Jaitan
            Layar.




                                         38
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49