Page 45 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 45

”Wahai, sang Putri, izinkan kami mengambil  ayam

            jago Aji Batara Agung yang kemarin masuk ke kandang ayam
            di bawah rumah ini.”

                   ”Tiada kuberikan ayam itu kepada kalian karena ayam

            jago itu sudah kawin dengan ayam betinaku yang ada di
            dalam kandang itu,” kata sang Putri.

                   ”Jika kami tidak membawa ayam jago itu, kami akan

            mendapat murka dari Aji!” sahut salah seorang punakawan.

                   ”Sudah adatnya ayam jantan mengiringi ayam betina.
            Jadi, biarkanlah ayam jago itu tinggal di sini,” demikian ujar

            sang Putri dengan tegas.

                   ”Baiklah,  Putri. Jika memang demikian, kami tidak
            dapat  menepati janji kami. Bilamana  nanti Aji bertanya

            tentang ayamnya tentu saja kami akan menceritakan kepada
            Aji bahwa Putri melarang  kami membawa pulang  ayam
            tersebut,” ujar kedua punakawan itu bergantian.


                   Kedua punakawan itu pun mundur dan menundukkan
            kepala kemudian berangkat berjalan kembali ke negeri Jaitan
            Layar. Tidak banyak  percakapan  terjadi  di antara kedua
            punakawan itu. Keduanya tampak sibuk dengan pikirannya

            masing-masing. Yang  satu  sibuk   menyusun kata-kata  apa
            yang pantas dikemukakan kepada Aji tentang ayam jagonya.
            Yang lainnya bingung karena tiada setangkai pun limau purut
            dibawanya ke Jaitan Layar. Sejujurnya kedua punakawan itu



                                         39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50