Page 47 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 47

”Teruskan saja cerita  kalian,  kudengarkan dengan

            baik,” jawab Aji Batara Agung datar.

                   ”Baiklah. Saat itu terus terang kami tengah mencari-
            cari pohon limau purut sambil  mengkhayalkan perkawinan

            Paduka. Karena terlalu asyik berkhayal, lepaslah ayam jago
            yang sedang saya bopong. Kami terpaksa mengejar ayam itu
            sampai ke tempat yang sangat jauh.


                 Singkat cerita, ayam jago masuk di sebuah pekarangan
            yang  amat  luas.  Kami  juga ikuti ayam masuk  ke halaman
            rumah tersebut. Tiba-tiba  ayam  jago turun  ke kandang
            yang berada di  bawah rumah. Ayam itu masuk  dan tak

            keluar-keluar lagi. Sementara itu, kami masih melihat-lihat
            pepohonan yang tumbuh dengan baik dan terawat dan salah
            satunya adalah  pohon limau  yang  sedang berbuah  sangat
            lebat. Kami petik limau lima setangkai dan tujuh setangkai

            seperti permintaan Tuan.”

                   ”Lalu,  bagaimana  dengan  ayam  jagoku?  Sungguh-
            sungguhkah apa yang kalian ceritakan padaku? Kalian tidak

            mengarang dongeng ’kan?”

                  Diam-diam Aji memasukkan kerisnya ke dalam sarung
            tempat kerisnya. Tiba-tiba jantungnya terasa berdebar-debar.

            Tubuhnya hangat karena darahnya bergolak.  Selanjutnya,
            pelan-pelan ia bertanya kepada punakawannya.

                   ”Apakah Putri yang  kalian  ceritakan itu  memang



                                         41
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52