Page 50 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 50

Pada saat Aji Batara Agung melayang-layang di udara,

            saat  itu  pula  Putri  Karang  Melenu  sedang  bertenun  baju
            sambil mengunyah sirih  dengan ditemani Babu  Jaruma,
            ibundanya, dan para dayang yang sedang bermalas-malasan
            menanti perintah. Sambil  bertenun, sang Putri bercerita

            kepada ibundanya, Babu Jaruma.

                   ”Wahai, Bundaku, semalam  aku bermimpi, jariku
            digigit tedung ari  dan pinggangku dibelit tedung bulan.

            Apakah gerangan tabir mimpi itu, wahai, Bundaku sayang?”

                   ”Tidak  berapa  lama  lagi  ada  jejaka  yang  meminang
            Putri,” sahut bundanya.


                   Seketika itu tubuh sang Putri menggigil dan bangkitlah
            ia dari duduknya  dan berkata  kepada tempayan,  ”Hai,
            tempayan, merekahlah engkau!” Tempayan pun merekahlah

            dan Putri pun segera masuk ke dalam tempayan itu.

                   Aji Batara Agung memasuki rumah sang Putri
            kemudian menghampiri Babu Jaruma sambil berkata,


                   ”Hai, orang tua yang baik, janganlah takut kepadaku
            karena aku datang ke sini untuk mencari ayam jagoku yang
            telah masuk di kandang ayam pemilik rumah ini.”


                   ”Tiada ayam Andika di sini!” jawab Babu Jaruma.

                   ”Itu ayamku,” kata Aji. ”Aku kenal betul bunyi kokoknya





                                         44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55