Page 52 - Aji Batara Agung dengan Putri Karang Meulenu
P. 52

masuk ke dalamnya. Seketika itu keluarlah sang Putri dari

            tempayan dan masuklah sang Putri ke dalam tiang. Namun,
            Aji tidak  berputus asa. Dia keluar  dari  tempayan dan
            mengejar sang  Putri masuk  ke dalam  tiang.  Putri melihat
            dibuntuti  demikian,  maka  segera  masuklah  ia  ke dalam

            bendul.  Aji pun  mengejar Putri masuk  ke dalam bendul.
            Demikianlah kejar-mengejar itu terjadi dengan ramainya di
            dalam benda-benda padat.


                   Aji  Batara  Agung  mendukung  Putri  Karang  Melenu
            dan membawa sang Putri naik ke ayunan sambil berayun
            bersama. Dibujuknya Putri dengan kata-kata yang manis dan
            dengan suara yang lembut.


                   ”Engkaulah Putri idamanku,” kata Aji Batara Agung.

                   ”Rupanya Engkau tedung ari yang menggigit jariku

            dalam mimpi,” kata Putri Karang Melenu di dalam hati sambil
            tersipu-sipu.

                   ”Engkau adalah calon istriku yang selama ini kucari,”

            kata Aji sambil menggandeng tangan sang Putri.

                   Putri pun berkata, ”Hai, Aji, jika benar engkau hendak
            memperistrikan patik, sebaiknyalah Andika pulang dahulu

            ke negeri  Andika kemudian barulah  Andika, menyuruh
            orang tua Andika melamar kepada kedua orang tua patik.”






                                         46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57