Page 47 - Cerita Aki Balak
P. 47

Sejak saat itu sang adik perempuan pergi ke

                hulu sungai dan beranak-pinak di sana,sedangkan
                si kakak laki-laki tetap hidup dan beranak-pinak di

                Malinau. Sesuai dengan sumpahnya, sang kakak
                menjaga jangan sampai ada yang masuk ke hulu

                sungai untuk mengganggu adiknya. Sampai-sampai
                arus balik air-pasang sederas apapun dipercaya

                akan berhenti di muara sungai Sembuak. Si kakak
                laki-laki ini beranak-pinak menjadi cikal-bakal suku

                Tidung dan adik perempuannya yang menetap di
                hulu sungai menjadi cikal-bakal suku Putuk atau

                Lundayeh.
                     Matondanow  adalah  anak  keturunan  suku

                Tidung. Suku Tidung dan suku Dayak Lundayeh
                adalah pemeluk animisme. Mereka percaya pada

                kekuatan-kekuatan alam-gaib, seperti penyembahan
                terhadap roh-roh nenek moyang serta benda-benda

                keramat lainnya.
                     Untuk mempertahankan diri atau mencari

                daerah yang menjadi lahan kehidupan, masyarakat






                                          39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52