Page 48 - Cerita Aki Balak
P. 48

tidak segan-segan untuk febunu’ (berperang) dengan

                komunitas yang lain. Jika seorang pria yang ingin
                dianggap perkasa, ia akan pergi ke daerah musuh

                untuk mengayau (memotong kepala).
                     Pagi itu, Matonandow sedang menuju ke ladang

                yang berada di seberang sungai. Ia dan ayahnya
                menaiki perahu untuk mengambil hasil ladang yang

                sudah mereka tanam. Matonandow melihat perahu
                lain yang akan menyeberang ke ladang. Ternyata

                salah satu tetangga yang juga mempunyai ladang
                di utara. Piang Irang nama anak seusianya itu

                memegang kemudi.
                     Pengemudi ketinting harus waspada. Kalau

                lengah, perahu bisa menghantam batu sungai atau
                batang pohon besar yang hanyut di sungai. Kadang

                laju perahu diperlambat.
                     Saat    ketinting     mendekati       seberang,

                Matonandow mengenali pohon yang ada di
                ladangnya dari jauh. Saat mendarat dia lalu berlari









                                          40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53