Page 73 - Cerita Aki Balak
P. 73

“Ayah! Ayaaaaaaahhhh!”

                     “Aki Balak!”
                     Akan tetapi, hanya sunyi tak ada sahutan. Anak

                itu memutuskan akan menunggu ayahnya digubuk
                hingga sore hari. Namun,ayahnya tidak juga kembali

                ke gubuk itu. Anak itu akhirnya pulang ke rumah
                dengan hati kecewa.

                     Beberapa minggu kemudian, Aki Balak pulang
                ke rumahnya. Ia bertemu denganistri dan anaknya.

                Istri dan anaknya sangat terkejut melihat kondisi
                Aki Balak yang tampak sehat seperti sedia kala.

                Tidak ada luka di kakinya dan bau yang menusuk
                dari lukanya. Ia ceritakan kepada istri dan anaknya

                bahwa ia sekarang berbeda dengan yang dulu. Ia
                yang sekarang bukanlah ia yang dulu lagi. Ia katakan

                bahwa dirinya tidaklah sakit. Hanya penglihatan
                keluarga dan orang kampung yang melihatnya

                seperti orang sakit.
                     Warga mengetahui Aki Balak telah kembali ke

                rumahnya. Mereka datang berbondong-bondong ke






                                          65
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78