Page 13 - Sulut-Ansuang Bakeng
P. 13

tidak  menentu  seperti  ini?  Lebih  baik  selesaikan  saja

            tenunanmu  itu.  ‘Kan  masih  banyak  tenunanmu,”  kata

            Wanggaia sambil menunjuk hote yang tidak pernah

            lepas  dari  tangan  Nabai.  “Lagi  pula,  tuh,  masih  ada


            hote yang entah kapan siap tenun, karena sepertinya

            tidak selesai-selesai dijemur.”

                 “Ah, Kak Wanggaia, berapa kali harus kukatakan.

            Serat-serat itu sedang diwarnai. Pewarnaannya


            kulakukan secara bergantian, dengan takaran berbeda-

            beda, hingga kuperoleh warna yang kuinginkan. Jadi,

            serat yang dijemur itu bukan yang itu-itu saja, Kak.”

                 “Kau ini. Karena semua dikerjakan sendiri, semua


            serba  belum  siap.  Tenunan  belum  selesai,  belum  lagi

            dijadikan  pakaian,  dan  serat  belum  ditenun,  sudah

            berpikir  untuk  memulai  lagi  dari  awal.  Bukankah  itu

            menambah pekerjaan?”


                 “Ini bukan pekerjaan, Kakakku. Ini hobi. Selain

            memotong  pohon  dan  melepas  pelepah-pelepahnya,

                                          4
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18