Page 17 - Sulut-Ansuang Bakeng
P. 17

2. DI MANA NABAI?




                 Siang itu, sepulang dari pasar, Wanggaia langsung

            mengasah  parangnya  yang  sudah  tajam.  Melihat


            kakaknya, Nabai cepat-cepat menyiapkan makan siang

            agar rencananya dapat segera terlaksana sebelum sang

            kakak berubah pikiran dan sebelum cuaca berubah. Akan

            tetapi, belum lagi mereka selesai makan, hujan turun


            dengan derasnya disertai angin yang kencang. Nabai

            tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ia juga

            tidak dapat menahan kegembiraannya ketika hujan dan

            angin kencang itu berhenti. Akan tetapi, cuaca berubah


            lagi, dan perubahan yang tidak menentu itu berlangsung

            selama  beberapa  hari.  Selama  itu  pula  Nabai  hanya

            dapat memandang ke luar rumah dari tempatnya

            menenun.  Kedua  kakaknya  turut  membantu  Nabai


            mewarnai seratnya dengan kesumba dan menjemur

            serat berwarna merah itu di bawah sinar matahari yang

                                          8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22