Page 55 - Sulut-Ansuang Bakeng
P. 55

terantuk  di  kepala  sehingga  pusing  dan  tidak  dapat

            melanjutkan pengejarannya seketika itu juga.

                 Melihat keadaan kedua raksasa itu, Panggelawang

            dan orang-orang segera mencari keberadaan Wanggaia.


            Di tengah-tengah kecemasan mereka, terlihat sebuah

            tangan muncul. Wanggaia menarik dirinya dengan

            susah  payah.  Ia  telah  berpegangan  erat  ke  titian  itu

            sehingga  tidak  terlempar  dan  jatuh  ke  jurang,  ketika


            Ansuang Bakeng menginjak titian itu. Setelah menolong

            Wanggaia,  orang-orang  itu  lalu  melempari  kedua

            raksasa itu dengan batu. Bahkan, ada yang mengungkit

            batu-batu besar untuk menindih kedua raksasa yang


            sudah tidak berdaya itu. Sebelum menghembuskan

            napas terakhir, kedua raksasa itu bersumpah.

                 “Kami  akan  membalas  dendam  kepada  anak  cucu

            kalian. Mulut kami akan menyemburkan api, darah kami


            akan menjadi lahar, dan napas kami akan menjadi badai

            topan.”

                                         46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60