Page 11 - Cerita Joko Dolog
P. 11

Rupanya bayangan itu diam seribu kata sehingga
            Sang Adipati makin penasaran.

                    “Kalau  kamu  tak  menampakkan  wajahmu,  akan

            kulempar ulat bulu ini sekarang!” teriak Adipati lagi.

                    “Oh, ...  jangan,  jangan,  ...  Ayah,  geli!” teriak
            manja bayangan itu. “Aku, ... Purbawati, Ayah,” lanjut

            bayangan itu dengan suara ketakutan.

                    “Astaga, ... Purbawati. Mengapa kau ikuti kami
            diam-diam?” sang Adipati merangkul putrinya dengan

            sayang.

                    Mereka kemudian melanjutkan jalan-jalan bertiga
            menyusuri indahnya pagi. Dewi Purbawati adalah putri

            semata wayang Kanjeng Adipati Jayengrana. Tak heran
            kasih  sayang  Adipati  hanya  tertuju  pada  putri  satu-
            satunya.


                    Keceriaan dan keakraban mereka terusik dengan
            kedatangan abdi kadipaten yang begitu tiba-tiba.

                    “Tuan,  ...  ada  tamu  di  depan  ingin  bertemu,”

            suara  abdi  terbata-bata  dengan  napas  tersengal-
            sengal.

                    “Siapa?” tanya Sang Adipati sambil mengernyitkan

            dahi.





                                          5
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16