Page 17 - Cerita Joko Dolog
P. 17
Menuju Hutan, Membuka Jalan
Adipati Jayengrana beserta istri dan Dewi
Purbawati bersepakat menolak lamaran Situbondo
dengan cara halus. Namun, kegelisahan hati Purbawati
tidak bisa ditutupi. Ia takut jika permintaannya tersebut
dapat dilaksanakan oleh Situbondo. Dengan muka
terlihat muram, Purbawati berjalan hilir-mudik tak jelas.
Sesekali ia menengadahkan wajahnya ke langit-langit
kamar sambil tangannya tak henti diketuk-ketukkan
meja. Tampak kegalauan hati Purbawati. Ketika melihat
hal tersebut, ayahandanya mencoba menghibur dan
mencarikan jalan keluar.
“Anakku, katakan kepada Situbondo bahwa kau
bersedia dilamar asalkan Pangeran Situbondo mampu
membuka lahan baru dan menghijaukan daerah barat
Kabupaten Surabaya untuk dijadikan permukiman tanpa
harus merusak tumbuhan yang ada.”
11