Page 19 - Cerita Joko Dolog
P. 19

“Pangeran  Situbondo  yang  terhormat,  dengan
            senang hati saya menerima perkenalan Kakang. Namun,
            ada syarat yang harus Kakang penuhi,” kata Purbawati.


                    “Katakan,  syarat  apa  yang  engkau  minta
            Purbawati?”  ujar  Pangeran  Situbondo  dengan  wajah
            sumringah gembira menunggu dan harap-harap cemas
            permintaan orang yang dikasihi.


                    “Seperti  Kakang  Situbondo  ketahui,  hutan  di
            sebelah  barat  Surabaya  perlu  dihijaukan  kembali  dan
            sebagian dijadikan permukiman. Jika Kakang Situbondo

            berhasil  menghijaukan  kembali  hutan  tersebut  dan
            kemudian  menjadikannya  sebuah  permukiman,  saya
            bersedia menerima lamaran Kakang,” jelas Purbawati.


                    “Bersediakah  Kakang  Situbondo  melakukan
            ini  karena  semua  ini  untuk  kepentingan  rakyat  di
            kadipaten?”  sambung  Purbawati.  Situbondo  yang
            terkesima  menatap  wajah  pujaan  hatinya,  sejenak

            terdiam dan tergagap dengan pertanyaan Purbawati.

                    “Oh,  iya,  Purbawati,  bisakah  kau  ulangi  lagi
            permintaanmu?”  tanya  Situbondo  dengan  wajah

            memerah karena malu. Dengan sedikit gusar, Purbawati
            mengulang kembali kata-katanya.

                    Setelah  dijelaskan  ulang  oleh  Purbawati,

            Situbondo langsung bertanya, “Hanya itu permintaanmu



                                         13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24