Page 23 - Cerita Joko Dolog
P. 23
“Apakah engkau juga tahu tujuannya datang
kemari, Putriku?”
“Tidak, Ayah. Saya tidak tahu maksud kedatangan
Kangmas Jaka Taruna,” jawab Purbawati.
“Jaka Taruna kemari ingin melamarmu, seperti
halnya Situbondo,” jawab Jayengrana.
“Apakah kamu bersedia menerima lamarannya?”
tanya Jayengrana dengan setengah menggoda.
Sebenarnya, Adipati Jayengrana sudah
mengetahui jawaban putri kesayangannya. Ia melihat
rona kemerahan di wajah putrinya. Sebagai seorang
adipati, Jayengrana harus bersikap adil dan bijaksana.
Ia katakan hal tersebut kepada putrinya. Jaka Taruna
harus menjalani syarat, seperti halnya Pangeran
Situbondo, membuka lahan, menghijaukan hutan, dan
membuat permukiman di sebelah barat Surabaya.
Setelah merasa perbincangan dengan putrinya
itu cukup, Jayengrana kemudian menemui Jaka Taruna
yang gelisah menunggu jawaban.
“Engkau boleh melamar putriku Dewi Purbawati,
dengan syarat seperti yang dilakukan Pangeran
Situbondo, yaitu membuka lahan dan membuat
permukiman tanpa merusak habitat hutan.”
17