Page 26 - Cerita Joko Dolog
P. 26

Berhari-hari Situbondo menyibukkan diri dengan
            aktivitas  membuka  lahan  untuk  permukiman.  Ia  tidak
            pedulikan panas terik mentari yang telah melegamkan
            kulit  tubuhnya,  bahkan  tampilan  wajahnya  terlihat

            kusam dengan rambut yang mulai memanjang. Situbondo
            merasa  bersemangat  mengerjakan  pekerjaannya.
            Sampai  tidak  terasa  pekerjaan  Pangeran  Situbondo
            hampir  selesai  ketika  Jaka  Taruna  sampai  di  hutan.

            Betapa  terkejutnya  Jaka  Taruna  melihat  keberadaan
            Situbondo dan hasil pekerjaannya.

                    “Kreek,  ...  kreek,  ...  sraaak,  ...  sraak,” suara

            ranting-ranting  kecil  terinjak  kaki  Jaka  Taruna
            mengagetkan         Pangeran        Situbondo.       Sejenak
            pandangannya tertuju pada bayangan tubuh manusia.
            Jaka  Taruna  sengaja  mengendap-endap  mengamati

            apa yang dilakukan oleh Situbondo. Matanya terbelalak
            melihat pekerjaan Situbondo yang hampir sempurna.

                    “Hei!  Siapa  itu?”  teriak  Pangeran  Situbondo

            dengan penuh tanya.

                    “Perkenalkan,  aku  Jaka  Taruna.  Aku  akan
            membuka lahan di hutan ini, ... dan kau siapa? Mengapa

            kamu ada di sini?”

                      “Aku  Pangeran  Situbondo,  aku  menjalankan







                                         20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31