Page 46 - Cerita Joko Dolog
P. 46

“Oh, ... namaku Joko Jumput dari desa seberang,”
            jawab Joko Jumput. “Kulihat engkau membawa kapak
            dan  alat-alat  pemotong  pohon.  Apa  engkau  hendak
            membabat habis hutan ini? Tahu tidak bahwa membabat

            hutan  akan  mengakibatkan  tanah  longsor?  Mengapa
            kau lakukan itu?” tanya Joko Jumput kepada Pangeran
            Situbondo.


                    “Aku  memang  ingin  membabat  habis  hutan  ini
            untuk kujadikan permukiman,” kata Situbondo dengan
            congkaknya.  “Apa  kamu  tidak  terima  kalau  hutan  ini
            kuhabiskan? Memang siapa kamu? Aku ingin membuat

            desa baru di hutan ini,” jelas Situbondo.

                    “Kalau  engkau  berkeras  hati  tetap ingin
            membabat  hutan  ini,  sama  saja  engkau  melenyapkan

            sumber  kehidupanku.  Tidak  kasihankah  engkau  pada
            hewan-hewan dan tumbuhan yang ada di hutan ini jika
            hutan ini engkau babat habis?”


                    “Itu  bukan  urusanku,  aku  tak  peduli  dengan
            pendapatmu!” jawab Situbondo dengan keras. “Pergilah,
            sebaiknya engkau menjauh dariku!” bentak Situbondo.
            Wajahnya  terlihat  memerah  karena  amarah  yang

            meledak-ledak. Ia merasa terusik dengan kedatangan
            Joko Jumput yang telah panjang-lebar menasihatinya.








                                         40
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51