Page 49 - Cerita Joko Dolog
P. 49

Pertarungan Joko Jumput dan Situbondo memang
            terlihat  tidak  seimbang.  Situbondo  memang  memiliki
            kesaktian  dan  jago  bertarung  sehingga  Joko Jumput
            pun merasa kewalahan. Pangeran Situbondo dan Joko

            Jumput  mengakhiri  pertengkaran  mereka  dengan
            perkelahian.  Karena  merasa  kewalahan  mendapat
            serangan  dari  Pangeran  Situbondo,  Joko  Jumput
            pun  terpaksa  mengeluarkan  senjata  pusaka  warisan

            ayahnya.  Senjata  itu  berwujud  cemeti  yang  biasa
            dipakai sebagai cambuk untuk menghela kuda atau sapi.
            Senjata itu diberi nama cemeti lanang.


                    Dikeluarkannya  gulungan  cemeti  dari  balik
            bajunya.  Ia  ayunkan  cemeti  itu  ke  atas,  lalu  diputar-
            putar layaknya orang mau mencambuk kuda. Pangeran
            Situbondo merasa yakin itu hanya cemeti mainan saja.


                    “Ha ha ha, apa yang kamu bawa itu, Joko Jumput?
            Itu  hanya  cambuk  kuda, bukan?  Mainan  anak kecil,
            mana  mungkin  bisa  mengalahkanku,”  kata  Situbondo

            dengan sombongnya.

                    “Aku tak peduli omonganmu, Situbondo. Rasakan
            cemetiku, sekarang!”


                    “Silakan  pilih  bagian  tubuhku  yang  mana  ingin
            kaulecut  dengan  cemetimu,  Joko Jumput,”  kata







                                         43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54