Page 12 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 12

“Tentu saja, Kak. Akan tetapi, mengapa kita harus
            pergi? Bukankah kita juga hidup bahagia di sini? Lalu,

            bagaimana  dengan  sanak  saudara  kita  yang  masih  di
            sini? Mengapa kita harus meninggalkan mereka?” Berei

            sebenarnya  juga  ingin  pergi berkelana,  tetapi  masih
            membutuhkan  alasan  yang  kuat  untuk  meninggalkan

            saudara-saudara sekampung mereka.

                 “Justru  itu,  Berei.  Jika  tetap  di  sini,  kita  malah
            akan  menyusahkan  mereka.  Mereka  mau  tidak  mau
            juga harus menanggung hidup kita. Belum lagi jika nanti

            kita punya anak dan istri. Kita sudah tidak punya orang

            tua. Aku ingin hidup mandiri, tidak menyusahkan orang
            lain,” jawab Tange dengan tegas.

                 Akhirnya,  mereka  berdua  pun  sepakat  untuk
            berangkat.  Mereka  berpamitan  ke  sanak  saudara  dan

            memohon  restu  untuk  mengembara.  Sanak  saudara
            mereka pun dengan berat hati melepas, tetapi karena

            dua bersaudara ini sudah bulat tekadnya, mereka tak
            sanggup menghalangi kepergian Tange dan Berei.

                 Tange  dan Berei  memutuskan  untuk  berjalan

            menyusuri  pantai.  Mereka  memegang  kata-kata  para
            tetua di kampung bahwa di dalam hutan masih banyak

            hewan buas yang bisa memangsa mereka. Mereka tidak




                                          6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17