Page 17 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 17
saja. Tange pun tidak mau kalah dengan adiknya.
Dia mengatakan jujur pada Berei bahwa dia bosan
dengan pekerjaannya. Dia bersikeras ikut menangkap
ikan bersama Berei. Dia menyuruh adiknya untuk
mengajarinya supaya mahir menombak dan mengail.
Dia ingin setangkas adiknya agar bisa bergiliran dalam
pembagian tugas sehingga dia tidak bosan bergelut
dengan kayu dan asap ikan.
“Adikku Berei, apa kau tidak kasihan dengan
kakakmu ini? Tiap hari Kakak selalu mengasapi ikan.
Mata Kakak bisa bengkak jika tiap hari harus keluar air
mata karena kena asap ikan,” ujar Tange.
“Baiklah kalau begitu, Kak. Berei berjanji akan
mengajari Kakak semua yang Berei ketahui tentang
menangkap ikan,” jawab Berei.
Berei setuju dengan usul kakaknya. Berei pun dengan
sabar dan telaten mengajari Tange. Dia menunjukkan
pada Tange cara membuat kail. Kemudian, dia memberi
contoh cara menombak ikan yang selalu bergerak gesit.
Tak lupa Berei juga memberi tahu kakaknya tanda-tanda
tempat ikan berkumpul dan waktu yang tepat untuk
mengail. Tange pun bersungguh-sungguh mendengar
semua kata-kata adiknya. Dia pun berusaha keras
11