Page 25 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 25
takut kakaknya marah. Segeralah dia ganti ikan milik
kakaknya dengan seekor ikan miliknya yang sudah
matang.
“Wah, Kakak bisa marah besar jika tahu ikan
tangkapannya habis dimakan Liklak. Mungkin aku
bisa menggantinya dengan ikan tangkapanku yang
ukurannya kira-kira sama,” pikir Berei.
Berei pun buru-buru mencari ikan tangkapannya
yang berukuran sama dengan ikan tangkapan Tange.
Setelah didapatkan, ikan itu dibakarnya kemudian
diletakkannya seolah-olah itu ikan milik Tange. Berei
sadar bahwa perbuatannya menukar ikan kakaknya
sama dengan membohongi kakaknya. Dia merasa
bersalah karena sudah lalai menjaga ikan kakaknya.
Harusnya hal ini tidak dia lakukan. Namun, dia tetap
melakukannya semata-mata agar kakaknya tidak marah.
Seusai mandi, Tange merasa perutnya begitu lapar.
Ini saat yang tepat untuk memakan ikan tangkapan,
begitu pikirnya. Tange pun kembali ke tempat mereka
membakar ikan dan mendapati adiknya masih asyik
membakar ikan tangkapannya. Tange pun bergegas
mengambil ikan yang sudah dia angin-anginkan. Ketika
19