Page 28 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 28
Malam itu juga Tange meninggalkan Berei. Dia
mengemasi barang-barang miliknya yang ada di gubuk.
Dia berniat pergi masuk ke tengah hutan.
Dia pun menyusuri hutan belantara yang begitu
gelap gulita. Dia tidak pedulikan lagi hewan buas
yang bisa saja menyerangnya sewaktu-waktu. Tange
berjalan terus, naik-turun bukit. Dia berjalan sejauh
mungkin untuk menghilangkan kemarahannya. Dia
terus berjalan sampai dilihatnya sebuah bukit dengan
puncak datar yang begitu luas. Tange memutuskan
untuk beristirahat di sana. Tanpa dia sadari kakinya
sudah begitu kelelahan. Entah sudah berapa lama dia
berjalan.
Pagi pun sebentar lagi tampaknya akan segera
datang. Tange pun memanjat sebuah pohon berdahan
besar yang agak tinggi. Dia ingin tidur di sana. Dia ingin
mengistirahatkan tubuhnya yang begitu lelah karena
perjalanan dan amarah yang tidak berkesudahan.
Tange begitu kelelahan. Dengan beristirahat di atas
pohon maka dia bisa tidur nyenyak aman dari serangan
binatang buas.
***
22