Page 33 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 33

menggali tanah dan membuat jalan air yang tidak begitu
            lebar. Jalan air itu melewati tanah yang sudah dia semai

            dengan biji dan umbi-umbian. Di kedua ujung jalan air
            itu  Tange  membuat  sumbat  dari  batang  kayu  yang

            dibuat seperti papan. Tange tinggal membuka sumbat
            saluran air jika hendak mengairi kebunnya.

                 Rupanya  Tange  begitu  mahir  dalam  bercocok

            tanam.  Hampir  semua  tanaman  yang  ditanamnya
            tumbuh  dengan  sempurna.  Beberapa  bulan  kemudian
            Tange pun memetik hasil dari kerja kerasnya. Kini dia

            memiliki persediaan makanan yang melimpah dari hasil

            kebunnya. Tange memang tidak mahir dalam menangkap
            ikan, mahir bercocok tanam.

                 Tange pun merasa senang mengerjakan kebunnya.
            Pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati dan ikhlas

            memang  akan  terasa  ringan  dan  membuahkan  hasil
            yang menggembirakan. Itulah yang dilakukan Tange.

                 Tange  menyukai  pekerjaannya  berkebun.  Dengan

            sendirinya  kebunnya  pun  selalu  memberikan  panenan
            yang  terbaik.  Tidak  pernah  ada  tumbuhan  yang  dia

            tanam  mati karena  tak  terawat.  Semua  berbuah  dan
            kebunnya pun berkembang makin luas.







                                         27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38