Page 35 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 35

terbersit  di benaknya  untuk  kembali  menemui  Berei.
            Namun, ada perasaan yang mengganjal di dalam dirinya.

            Dia takut Berei sudah tak berkenan lagi menemuinya.

                 Karena  hasil  panennya  yang  begitu  melimpah,
            Tange pun sering pergi ke tepi pantai terdekat di bukit
            itu  untuk  menukar  hasil panenannya  dengan  ikan.

            Kadang  dia  juga  menukar  sayur  dan  buah-buahnya

            dengan daging hasil buruan dari pemburu.
                 Meskipun  kerap  bertemu  orang  lain,  Tange  tetap

            benar-benar merasa kesepian. Kini hidupnya tercukupi,
            tetapi  hari-harinya  begitu  sepi.  Sampai  pada  suatu

            pagi  yang  masih  gelap, Tange  terbangun  mendengar
            suara tangisan seorang perempuan. Tange pun segera

            mencari sumber suara tersebut.

                 Tange  pun  keluar  rumah  dan  mendapati  seorang
            perempuan muda menangis di sebelah mata air di dekat

            kebunnya.  Di  sebelah  perempuan  itu  tergeletak  tak
            bernyawa tubuh seorang lelaki tua.

                 “Siapakah kamu wahai, Perempuan? Mengapa kau

            menangis  di sini  dan  siapakah  lelaki  tua  itu?”  tanya
            Tange sambil menunjukkan muka prihatin.









                                         29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40