Page 40 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 40

bertepuk sebelah tangan. Maeka bersedia menjadi istri
            Tange.

                 Kini  Tange  pun  tidak  hidup  sendiri  lagi.  Mereka

            berdua  merawat  kebun  yang  semakin  besar.  Mereka
            membagi  tugas.  Tange  tetap  berkonsentrasi  dengan
            pekerjaan kebunnya yang dulu sudah rutin dia lakukan,

            sementara Maeka mengelola rumah beserta isinya.

                 Pagi-pagi benar,  Maeka  sudah  pergi  ke lumbung,
            mengambil hasil bumi untuk menyiapkan makan mereka

            hari itu. Maeka pun memasak untuk suaminya. Maeka
            membantu  pekerjaan  kebun  Tange  yang  tidak  terlalu

            berat seperti memanen hasil kebun dan memberi makan
            ternak.

                 Tange  memang  mulai mencoba memelihara ayam,

            kambing,  dan  babi  untuk  mencukupi  kebutuhan  hidup
            dia dan istrinya. Dia mengikat hewan peliharaannya di

            belakang rumah. Untuk ayam, dia membuat kandang kecil
            dari kayu-kayu kering yang dia atur sedemikian rupa.

            Tugas Maeka untuk melepaskan mereka jika waktunya
            mencari makan dan memasukkan atau mengikat hewan-

            hewan itu ketika senja telah tiba.

                 Setelah  hidup  bersama  selama  dua  tahun,  Maeka
            pun  hamil.  Betapa  gembira  Tange  mengetahui  bahwa




                                         34
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45