Page 43 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 43

“Dia  sudah  memiliki  istri  dan  seorang  anak  laki-
            laki.”

                 Berei terkejut. Tange rupanya sudah hidup sangat

            bahagia sehingga wajar kiranya jika dia melupakan aku,
            begitu  pikir  Berei.  Jika  memaksa  untuk  menemuinya,
            bisa-bisa aku merusak kebahagiannya.

                 Berei  pun  mengurungkan  niatnya  untuk  menemui

            Tange.  Dia  kembali  ke pantai  dan  kembali  menjalani
            hari-harinya bersama Liklak.

                 Berei pun sesekali hanya bisa menanyakan keadaan

            Tange  lewat  orang-orang  yang  dia  temui  di  hutan.
            Orang-orang  itu  biasanya  bertemu  Tange  ketika

            menukar ikan atau daging mereka dengan hasil kebun
            Tange.  Berei  sangat  merindukan  Tange.  Namun,  dia

            khawatir kakaknya itu masih marah padanya.

                 Di  sisi  lain,  Tange  sebenarnya  juga  begitu
            merindukan Berei. Dari lubuk hatinya yang paling dalam

            dia sudah memaafkan Berei. Dia juga sudah menganggap
            peristiwa yang dulu adalah kesalahpahaman.

                 “Istriku, aku begitu merindukan adikku, Berei” ujar

            Tange pada istrinya. Dia ingin meminta saran kepada
            istrinya. Tange telah menceritakan asal-usulnya pada






                                         37
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48